Mengenal Teori Pembelajaran Konstruktivisme

teori pembelajaran konstruktivisme

Teori pembelajaran konstruktivisme merupakan landasan penting yang digunakan oleh para pendidik untuk membantu siswa belajar. Konstruktivisme didasarkan pada gagasan bahwa manusia secara aktif membangun atau menciptakan pengetahuan mereka sendiri, dan realitas ditentukan oleh pengalaman Anda sebagai pembelajar. Pada dasarnya, para pembelajar menggunakan pengetahuan sebelumnya sebagai landasan dan membangunnya dengan hal-hal baru yang mereka pelajari. Sehingga pengalaman individual setiap orang membuat pembelajaran mereka menjadi unik bagi mereka.

Prinsip-prinsip Konstruktivisme

Ada banyak elemen dan prinsip khusus dalam konstruktivisme yang membentuk cara kerja teori tersebut dan berlaku bagi para siswa. Berikut adalah prinsip-prinsip tersebut:

  1. Pengetahuan Dibangun: Prinsip dasar ini berarti bahwa pengetahuan dibangun berdasarkan pengetahuan lain. Siswa mengambil potongan-potongan dan menyusunnya dengan cara mereka sendiri yang unik, membangun sesuatu yang berbeda dari apa yang akan dibangun oleh siswa lain. Pengetahuan sebelumnya, pengalaman, kepercayaan, dan wawasan siswa semua merupakan landasan penting untuk pembelajaran mereka yang berkelanjutan.
  2. Manusia Belajar untuk Belajar: Belajar melibatkan pembangunan makna dan sistem makna. Setiap hal yang kita pelajari memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hal lain di masa depan.
  3. Belajar adalah Proses Aktif: Belajar melibatkan input sensorik untuk membangun makna. Pembelajar perlu melakukan sesuatu untuk belajar, ini bukanlah kegiatan pasif. Pembelajar perlu terlibat dalam dunia agar mereka secara aktif terlibat dalam pembelajaran dan pengembangan mereka sendiri.
  4. Belajar adalah Aktivitas Sosial: Belajar secara langsung terkait dengan hubungan kita dengan orang lain. Guru, keluarga, teman sebaya, dan kenalan kita memengaruhi pembelajaran kita.
  5. Belajar Bersifat Kontekstual: Siswa tidak belajar fakta-fakta dan teori-teori yang terisolasi dari kehidupan kita yang lain.
  6. Pengetahuan Bersifat Personal: Karena konstruktivisme didasarkan pada pengalaman dan keyakinan Anda sendiri, pengetahuan menjadi urusan personal.
  7. Belajar Ada dalam Pikiran: Pengalaman langsung dan tindakan fisik diperlukan untuk belajar, tetapi elemen-elemen tersebut tidak cukup.
  8. Motivasi adalah Kunci untuk Belajar: Siswa tidak dapat belajar jika mereka tidak termotivasi.

Jenis Konstruktivisme

Ada berbagai jenis konstruktivisme yang dapat digunakan oleh pendidik untuk mencapai kesuksesan dengan teori pembelajaran ini:

  1. Kognitif: Fokus pada gagasan bahwa pembelajaran harus terkait dengan tahap perkembangan kognitif pembelajar. Metode ini bekerja untuk membantu siswa dalam mempelajari informasi baru dengan menghubungkannya dengan hal-hal yang sudah mereka ketahui sebelumnya.
  2. Sosial: Fokus pada sifat kolaboratif pembelajaran. Pengetahuan berkembang dari bagaimana orang berinteraksi satu sama lain, budaya mereka, dan masyarakat secara luas.
  3. Radikal: Berfokus pada gagasan bahwa pembelajar dan pengetahuan yang mereka bangun tidak memberi kita informasi yang nyata, hanya membantu kita berfungsi dalam lingkungan kita.

Konstruktivisme dalam Pendidikan

Penting untuk memahami bagaimana guru dapat menerapkan konstruktivisme di dalam kelas mereka untuk menciptakan lingkungan belajar yang unik bagi para siswa.

Kelas konstruktivis bergantung pada empat area kunci untuk berhasil:

  1. Pengetahuan Bersama antara Guru dan Siswa.
  2. Otoritas Bersama antara Guru dan Siswa.
  3. Guru Bertindak sebagai Pemandu atau Fasilitator.
  4. Kelompok Belajar Terdiri dari Jumlah Siswa yang Kecil.
Ikuti perkembangan pendidikan dengan membaca artikel-artikel ini:

Kelemahan Metode Konstruktivisme

Kritik terbesar terhadap pembelajaran konstruktivis adalah kurangnya struktur. Beberapa siswa membutuhkan lingkungan belajar yang sangat terstruktur dan terorganisir untuk berkembang, dan pembelajaran konstruktivis berfokus pada metode yang lebih santai untuk membantu siswa terlibat dalam pembelajaran mereka sendiri.

Penutup

Pemahaman yang kuat tentang teori pembelajaran konstruktivisme sangat penting bagi pendidik yang ingin menciptakan lingkungan belajar yang bermakna dan efektif. Dengan memahami prinsip-prinsip dan jenis-jenis konstruktivisme, guru dapat merancang pengalaman belajar yang memotivasi, menantang, dan menumbuhkan pemahaman yang mendalam bagi para siswa mereka. Dengan menerapkan pendekatan konstruktivis, pendidik dapat membantu siswa menjadi pembelajar yang aktif, berpikir kritis, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Anda telah membaca artikel jurnal online tentang "Mengenal Teori Pembelajaran Konstruktivisme" yang telah dipublikasikan oleh Lentera Jurnal. Semoga bermanfaat serta menambah informasi dan pengetahuan. Terima kasih.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *