Contoh Pedoman Penulisan Jurnal di Kemdikbud

contoh penulisan jurnal

Pedoman penulisan dalam jurnal ilmiah memiliki peran krusial dalam memastikan kejelasan, konsistensi, dan validitas sebuah tulisan. Mematuhi aturan dan standar yang telah ditetapkan bukan hanya sekadar formalitas, melainkan pondasi yang mengukuhkan nilai sebuah karya akademis. Dengan adanya pedoman ini, tulisan tidak hanya menjadi lebih terstruktur, namun juga membawa kepercayaan diri terkait kredibilitasnya di mata komunitas ilmiah. Ada banyak pedoman penulisan jurnal, berikut ini contoh pedoman, panduan atau format menulis jurnal di kalangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

I. PEDOMAN UMUM

A. ISI ARTIKEL

  • Jurnal ini memuat artikel berupa hasil penelitian termasuk pengembangan dan perekayasaan dan hasil pemikiran yang berkaitan dengan kebijakan dan permasalahan di bidang pendidikan.
  • Naskah hasil penelitian yang disponsori oleh pihak tertentu harus memuat pernyataan (acknowledgement) yang berisi informasi sponsor yang mendanai dan ucapan terima kasih kepada sponsor tersebut.
  • Naskah belum pernah dimuat/diterbitkan di media lain.

B. TATA CARA PENULISAN

  • Penulisan dilakukan dengan memperhatikan aturan penggunaan tanda baca dan ejaan yang dimuat dalam Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan terbitan Badan Bahasa, Kemdikbud.
  • Diketik dengan satu setengah (1) spasi pada kertas A4 dengan huruf Times New Roman berukuran 12, sebanyak 6000-8000 kata.

II. SISTEMATIKA PENULISAN

Artikel hasil penelitian, pengembangan, dan pemikiran memuat lima komponen berikut. Keenam komponen tersebut adalah (i) judul, (ii) nama penulis atau penulis-penulis, (iii) abstrak dan kata kunci, (iv) isi artikel, dan (v) pustaka acuan.

A. JUDUL

  • Disusun dengan menggambarkan isi tulisan secara ringkas namun jelas, dan menarik minat baca.
  • Judul tidak harus diawali dengan kata penelitian, studi, analisis, pengembangan, atau perekayasaan.
  • Judul dilengkapi nama, institusi tempat penulis bekerja, dan alamat e-mail penulis atau penulis-penulis. Nama yang digunakan adalah nama asli bukan nama samaran, tidak disingkat atau kalau harus disingkat perlu mengikuti kaidah yang berlaku dan dilakukan secara konsisten. Apabila terdiri dari beberapa penulis, maka nama penulis utama berada pada urutan terdepan.
  • Panjang judul tidak lebih dari 14 kata, tidak termasuk sub judul dan kata penghubung.
  • Ditulis dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

B. ABSTRAK DAN KATA KUNCI

1. Isi abstrak

  • Abstrak berisi permasalahan pokok, alasan pelaksanaan penelitian/pengembangan/perekayasaan/hasil pemikiran, bagaimana kegiatan tersebut dilakukan termasuk metodenya, apa saja yang telah dilakukan atau apa yang dihasilkan dan prospeknya.

2. Penulisan abstrak

  • Ditulis dalam bentuk kalimat secara bersambungan membentuk satu paragraf (bukan persamaan matematika atau rumus), tanpa judul bagian (subheading), tanpa catatan kaki (footnote), tanpa kutipan pustaka, dan dan tanpa singkatan.
  • Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
  • Panjang abstrak antara 150-200 kata

3. Penulisan kata kunci

  • Kata kunci adalah kata atau istilah yang paling memengaruhi atau menentukan, mengandung pengertian suatu konsep, mengandung cukup pengertian untuk menyusun indeks atau membantu penelusuran.
  • Dapat berupa kata tunggal atau kata majemuk.
  • Kata kunci terdiri dari 3 s.d. 5 kata, dimulai dari yang umum dan penting.

C. ISI

1. Isi artikel hasil penelitian

Jurnal ini mengutamakan artikel-artikel hasil penelitian yang berorientasi pada penetapan kebijakan atau penelitian yang mengupas atau menganalisis atau menyelidiki dampak dari kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Artikel hasil penelitian mempunyai struktur dan sistematika serta persentase jumlah halaman sebagai berikut.

a. Pendahuluan

Bagian ini berisi latar belakang dan reviu singkat penelitian terkait, rumusan masalah, tujuan (atau tujuan-tujuan penelitian), Kajian literatur yang mencakup teori dan hasil penelitian yang relevan dan manfaat penelitian, serta hasil yang akan dicapai. Bagian ini panjangnya sekitar 25 persen dari panjang artikel.

b. Metode penelitian

Berisi metode penelitian yang digunakan, rancangan/model, tempat dan waktu, populasi dan sampel, teknik pengumpulan, dan teknik analisis data. Bagian ini panjangnya sekitar 10 persen.

c. Hasil dan Pembahasan ( 50 Persen )

d. Simpulan dan saran ( 15 Persen )

2. Isi artikel hasil pengembangan atau perekayasaan

Artikel hasil pengembangan atau perekayasaan mempunyai struktur dan sistematika serta persentase jumlah halaman yang agak berbeda dengan artikel hasil-hasil penelitian, yaitu sebagai berikut. Pengembangan dan perekayasaan mempunyai banyak kesamaan dan satu perbedaan. Perbedaannya adalah bahwa pengembangan hanya sampai pada model konseptual, sedangkan perekayasaan sudah sampai pada langkah uji coba model di lapangan atau uji coba pada kondisi yang sebenarnya.

a. Pendahuluan

Bagian ini berisi latar belakang dan review singkat terhadap hasil-hasil pengembangan yang terkait, rumusan masalah yaitu perlunya dilakukan pengembangan atau perekayasaan, tujuan (atau tujuan-tujuan) dan manfaat pengembangan atau perekayasaan, serta hasil yang akan diperoleh. Bagian ini panjangnya sekitar 10 persen dari panjang artikel. Kajian literatur ini terdiri dari kajian teori-teori yang sesuai dan telaah hasil-hasil pengembangan model sejenis. Bagian ini diakhiri dengan kerangka berfikir pengembangan (development framework). Bagian ini panjangnya sekitar 15 persen.

b. Metode pengembangan

Bagian ini berisi cara/metode yang digunakan dalam melaksanakan pengembangan atau perekayasaan. Disarankan agar bagian ini dimulai dengan pendekatan yang digunakan dalam pengembangan atau perekayasaan (development approach), cara atau metode yang digunakan dalam pengembangan atau perekayasaan, serta variabel yang digunakan dan data atau indicator yang digunakan, serta langkah pengembangannya.

Metode pengembangan atau perekayasaan harus ditulis dengan jelas dan terinci sehingga apabila diperlukan dapat diulang oleh pengembang lainnya. Bagian ini panjangnya sekitar 10 persen.

c. Hasil dan Pembahasan

Berisi deskripsi tentang cara/atau metode yang dilakukan, bahan dan peralatan yang digunakan, serta hasil-hasil yang diperoleh dari kegiatan pengembangan atau perekayasaan. Bagian ini panjangnya sekitar 50 persen dari panjang naskah.

d. Simpulan dan usulan atau saran atau opsi kebijakan

Simpulan berisi jawaban terhadap tujuan mengembangkan atau merekayasa model, yaitu sejauh mana model yang terkembang sesuai dengan model yang diharapkan untuk dihasilkan. Bagian ini panjangnya k.l. 15 persen dari panjang keseluruhan naskah.

3. Isi artikel hasil pemikiran

Artikel hasil pemikiran mempunyai struktur dan sistematika serta persentase jumlah halaman yang agak berbeda dengan artikel hasil-hasil penelitian, yaitu sebagai berikut.
Artikel hasil pemikiran memuat: (i) judul, (ii) nama penulis, institusi, dan alamat e-mail penulis, (iii) abstrak dan kata kunci, dan (iv) isi. Isi artikel mempunyai struktur dan sistematika serta persentasenya dari jumlah halaman sebagai berikut.

a. Pendahuluan

Pendahuluan meliputi latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penulisan. Latar belakang memberikan gambaran setting atau kondisi-kondisi yang melatarbelakangi adanya atau terjadinya masalah. Tujuan penulisan perlu dikaitkan dengan upaya pemecahan masalah. Bagian ini panjangnya sekitar 10 persen dari panjang keseluruhan naskah.

b. Kajian literatur dan pembahasan serta pengembangan teori/konsep (70 persen)

Bagian ini merupakan perwujudan dari keharusan adanya “bahan, “metode”, dan “hasil” dari sebuah karya ilmiah. Kajian literatur memberi landasan ilmiah bagi pengembangan bahan atau pemikiran atau gagasan dalam upaya memecahkan suatu masalah. Metode berisi pola berfikri dalam mengembangkan gagasan untuk memecahkan masalah. Hasil berisi temuantemuan pemikiran, penuangan gagasan atau ide. Bagian ini panjangnya sekitar 70 persen dari panjang keseluruhan naskah.

c. Simpulan dan saran (20 persen)

Simpulan berisi hasil pemikiran yang sudah disarikan dan usulan kebijakan yang dikembangkan dari ide, gagasan, atau pemikiran. Saran atau usulan kebijakan berisi konsep-konsep pemecahan masalah yang diusulkan. Bagian ini panjangnya sekitar 20 persen dari panjang keseluruhan naskah.

D. PUSTAKA ACUAN

1. Susunan Pustaka Acuan

Pustaka Acuan disusun menggunakan salah satu standar internasional yang ada. Jurnal ini menganut gaya Turabian Reference List.

2. Banyaknya Pustaka Acuan

Naskah hasil penelitian minimal berjumlah 10 pustaka dan terbitan 10 tahun terakhir. Semakin banyak sumber acuan primer (dibandingkan misalnya dengan buku teks), maka semakin tinggi bobot tulisan. Dari jumlah tersebut 80% berasal dari sumber primer, yaitu artikel yang diterbitkan pada jurnal/majalah ilmiah, disertasi, dan thesis. Contohnya, sumber yang diacu 10 dokumen maka sumber primernya 8 dokumen, sumber yang diacu 15 dokumen maka sumber primernya 12 dokumen. Untuk bahan kajian historis dapat digunakan pustaka klasik (tua) terbitan lebih dari 10 tahun.

Lihat contoh Tata Cara Penulisan Pustaka Acuan Kemdikbud

Dalam dunia akademis yang penuh dengan informasi dan penelitian, pedoman penulisan menjadi kompas yang membimbing penulis untuk menghindari kebingungan dalam komunikasi, menjaga integritas akademis, dan merangkai informasi secara jelas. Inilah pentingnya memahami dan mematuhi pedoman penulisan dalam menunjang keberhasilan dan penerimaan tulisan di berbagai jurnal ilmiah.

Anda telah membaca artikel jurnal online tentang "Contoh Pedoman Penulisan Jurnal di Kemdikbud" yang telah dipublikasikan oleh Lentera Jurnal. Semoga bermanfaat serta menambah informasi dan pengetahuan. Terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *